RSS

Sim Corner di Amplaz

SIM Corner di Amplaz
SIM Corner di Amplaz

Pelayanan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang ada di Ambarukmo Plaza (SIM Corner), setiap hari dapat melayani permohonan perpanjangan SIM dari seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi SIM CORNER Amplaz tepatnya di gedung lantai 1 (SEBELAH PINTU BARAT PARKIRAN).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Listrik Pra-Bayar

Listrik Pra Bayar
Listrik Pra Bayar

Listrik Pra-bayar adalah layanan dari PLN untuk konsumen dalam mengelola konsumsi energi listrik melalui meter elektronik prabayar (MPB).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Persyaratan Khusus untuk Memperoleh Paspor


Paspor
Paspor

A.  Dasar Hukum:
1.   Undang-undang RI No: 9 th 1992 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia
2.  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 36 th 1994 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia
3.   Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No: M-01-IZ.03.10 th 1995 tentang paspor biasa; Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Warga Negara Indonesia; Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk orang asing
4.   Petunjuk  Pelaksana Direktorat Jenderal Imigrasi No: F-458.IZ-03.02 th 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia
5.  Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi No: IMI891.GR.01.01 th 2008 tentang Standar Operasional Prosedur Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bangunan Kuno Tamansari


Kolam Pemandian di Tamansari

Kawasan Tamansari terletak di Kampung Taman, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Tepatnya berada di sebelah selatan Pasar Ngasem atau sebelah barat-selatan Kraton Yogyakarta. Dari Kraton Yogyakarta berjarak 300 meter dan apabila ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10-15 menit sudah sampai.

Nama Tamansari berasal dari dua suku kata Taman yang berarti kebun yang ditanami bunga-bunga dan Sari yang berarti Indah. Tamansari dibangun sekitar tahun 1758 dan merupakan salah satu peninggalan kuno dari Sri Sultan Hamengku Buwono I yang masih berdiri kokoh saat ini. Bangunan ini sendiri saat ini sudah mengalami beberapa renovasi hingga menjadi terliha indah nan elok. Namun itu semua tidak merubah nilai historis maupun estetika aslinya seperti saat pertama kali dibangun.

Tamansari merupakan taman kerajaan atau pasanggrahan Sultan Yogyakarta dan keluarganya. Arsitek yang membuat bangunan ini merupakan orang bangsa Portugis, sehingga jangan heran bila bangunan ini terlihat mirip bangunan arsitektur Eropa. Namun meskipun arsiteknya orang Eropa, unsur-unsur Jawanya juga masih tetap melekat sebagai jati diri orang Jawa Asli. 

Tamansari bukan hanya sekedar taman kerajaan, namun bangunan ini merupakan sebuah kompleks yang terdiri dari kolam pemandian, kanal-kanal air, ruangan-ruangan khusus dan sebuah kolam yang besar (apabila kanal air dibuka). Bagian-bagian dalam Tamansari diantaranya:

1.      Bagian Sakral
Ditunjukkan dengan sebuah bangunan yang agak menyendiri. Ruangan ini terdiri dari sebuah bangunan berfungsi sebagai tempat pertapaan Sultan dan keluarganya.
2.      Bagian Kolam Pemandian
Merupakan bagian yang digunakan untuk Sultan dan keluarganya bersenang-senang. Terdiri dari dua buah kolam yang dipisahkan dengan bangunan bertingkat. Air kolam keluar dari pancuran berbentuk binatang yang khas. Bangunan kolam ini sangat unik dengan pot-pot besar didalamnya.
3.      Bagian Pulau Kenanga atau Cemeti
Bagian ini terdiri dari beberapa bangunan yaitu Pulau Kenanga atau Pulau Cemeti, Sumur Gemuling, dan lorong-lorong bawah tanah. 

Pulau Kenanga atau Pulau Cemeti adalah sebuah bangunan tinggi yang berfungsi sebagai tempat beristirahat, sekaligus sebagai tempat pengintaian. Bangunan inilah satu-satunya yang akan kelihatan apabila kanal air terbuka dan air menggenangi kawasan Pulau Kenanga ini. Disebutkan bahwa jika dilihat dari atas, bangunan seolah-olah sebuah bunga teratai di tengah kolam sangat besar.

Dari atas sana kita dapat merasakan hembusan angin sepoi-sepoi dan dapat melihat pemandangan rumah-rumah penduduk yang berada di sekitaran obyek Tamansari yang konon dahulu merupakan kebun-kebun buah. Selain sebagai wahana rekreasi ditempat ini juga banyak digunakan sebagai tempat mengabadikan foto Pre-Wedding karena tempatnya yang bagus sebagai tampilan backgroundnya.

Bangunan selanjutnya adalah Sumur Gemuling yakni sebuah bangunan melingkar yang berbentuk seperti sebuah sumur didalamnya terdapat ruangan-ruangan yang konon dahulu difungsikan sebagai tempat sholat.

Sementara itu lorong-lorong yang ada di kawasan Tamansari ini dahulu konon berfungsi sebagai jalan rahasia yang menghubungkan Tamansari dengan Kraton Yogyakarta. Bahkan ada legenda yang menyebutkan bahwa lorong ini tembus ke pantai selatan dan merupakan jalan bagi Sultan Yogyakarta untuk bertemu dengan Nyai Roro Kidul yang konon menjadi istri bagi raja-raja Kasultanan Yogayakarta. Bagian lorong-lorong ini juga berfungsi sebagai tempat pertahanan atau perlindungan bagi keluarga Sultan apabila sewaktu-waktu ada serangan dari musuh.

Tiket masuk Tamansari Rp 3.000,00 (kalau belum naik) dan apabila hendak mengabadikan momen dalam bentuk foto maka dikenakan biaya tambahan Rp 1.000,00. Dan yang berminat menyewa guide maka dikenakan biaya sebesar Rp 20.000,00 – Rp  50.000,00 (tergantung kesepakatan dengan pemandunya).

Tamansari adalah sebuah tempat yang menarik dikunjungi apabila anda sebelumnya telah berkunjung ke Kraton Yogyakarta. Rasanya kurang lengkap kalau sudah mengunjungi Kraton Yogyakarta namun belum mengunjungi Tamansari ini. Terlebih lokasinya sangat berdekatan dengan Kraton Yogyakarta. So, jangan lewatkan berbagai keistimewaan dan keindahan Tamansari  begitu saja. Tunggu apalagi.,. hehehe.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pesona Malam Tugu Yogyakarta

Tugu Yogyakarta pada malam hari
 
Letaknya di pusat kota Yogyakarta yang  di tengah-tengah perempatan yang membagi 4 ruas jalan yakni sebelah timur merupakan Jl. Jendral Sudirman, sebelah barat merupakan Jl. Diponegoro, sebelah utara merupakan Jl. AM Sangaji  serta sebelah selatan merupakan Jl. Pangeran Mangkubumi.

Tugu Yogyakarta merupakan simbol/lambang kota Yogyakarta dan didirikan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I (pendiri). Dimana apabila letak Tugu Yogyakarta ini kita tarik garis lurus memanjang dari utara ke selatan maka akan terhubung tiga lokasi historis yakni Gunung Merapi (Utara), Kraton Yogyakarta (Tengah) dan Laut Selatan (Selatan). Pada awal berdirinya juga tugu ini menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti yakni dapat diartikan sebagai semangat persatuan rakyat dan penguasa melawan penjajahan (Belanda saat itu).

Dalam sejarahnya tugu Yogyakarta memiliki nama yang unik yakni Golong Gilig. Dinamakan Golong Gilig karena bentuk puncaknya yang berbentuk bulat (Golong) dan tiangnya yang berbentuk silinder (Gilig). Ketinggian awal dari Golong Gilig ini hingga 25 m. Namun semua itu berubah saat terjadi gempa bumi dahsyat yang mengguncang wilayah Yogyakarta pada 10 Juni 1867. Saat itu pula tugu Yogyakarta runtuh dari bentuk aslinya, dan hal ini membuat simbol semangat persatuan pada bangunan ini jadi luntur.
Tugu Jogja saat dikunjungi pengunjung

Pada perkembangannya tugu ini kemudian direnovasi total oleh penjajah Belanda pada tahun 1889. Namun bentuknya agak berbeda dengan aslinya yakni berbentuk persegi empat dan di tiap sisinya dihiasi prasasti yang menunjukkan siapa-siapa saja yang ikut andil dalam renovasi tugu tersebut. Perbedaan yang mencolok dari tugu versi terbaru ini adalah bagian puncak tugu yang berbentuk runcing (tidak bulat lagi) dan ketinggiannya juga berubah menjadi 15 m (lebih pendek dari sebelumnya). Dan sejak saat itulah nama Tugu Golong Gilig berubah menjadi Tugu Pal Putih (De Witt Paal).

Selain menceritakan nilai historical seperti diuraikan diatas, Tugu Jogja menjadi primadona untuk dikunjungi wisatawan dari domestik maupun mancanegara. Selain keuntungan tidak dipungut biaya masuk, Tugu Jogja dapat menampilkan nilai keelokan dan keindahannya apabila kita mengabadikannya dalam bentuk foto. Apalagi kalau berkunjungnya saat malam hari, karena lampu sorot disekitaran tugu dapat menambah gemerlapnya suasana malam.
Eloknya Tugu Jogja di malam hari

Sebagai tips saja, apabila Anda berhasrat untuk mengunjungi Tugu JogJa ini lebih baik berkunjung setelah jam 22.00 malam keatas. Karena waktu itu volume kendaraan yang melintasi Perempatan Tugu Jogja ini mulai sedikit. Hal ini juga untuk keselamatan pengunjung sendiri dan pengendara motor yang melewati Tugu Jogja tersebut.

Selain sebagai tempat kunjungan buat wisatawan, Tugu Jogja sering juga digunakan sebagai ajang tempat untuk menyalurkan aksi Mahasiswa seperti Demo menyikapi tentang karut-marutnya negara kita ini. So, bagi yang berlibur ke Yogyakarta jangan lupa untuk sejenak mengabadikan momen Anda di Tugu Yogyakarta ini.  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
newer posts newer posts back home