Kopi Joss di Angkringan Lek Man

Diantara menjamurnya warung angkringan yang ada di Yogyakarta, ada satu yang tak boleh Anda lewatkan untuk dijajal, yakni Angkringan Lek Man. Angkringan ini sangat kesohor di Kota Gudeg. Menunya komplet. Anda tak perlu bersusah payah untuk menemukan lokasinya. Kalau dari arah Malioboro, jalan saja ke arah utara, melewati rel kereta api. Lantas, belokan pertama ke arah barat, Anda bakal menemukannya. Posisinya tepat di tepi jalan. Namun, jika dari arah Tugu atau jalan P. Mangkubumi, sebelum sampai di rel perlintasan kereta api, atau tepatnya setelah hotel Bhinneka, Anda belok ke arah barat atau ke kanan. Tapi hati-hati bagi yang berkendara, jalan tersebut hanya satu arah, Anda harus berputar dulu ke jalan Gowongan Kidul (belokan ke arah barat sebelum BCA).

Sosok warungnya tak banyak beda dengan angkringan lainnya, tapi menu yang tersaji super komplet. Nasi bungkus tampak menggunung di sisi atas meja angkringannya. Dengan catatan Anda tak terlalu sore datang ke sana. Di dekatnya terhidang berbagai gorengan, sate, hingga jadah. Tersedia deretan bangku panjang dan meja untuk duduk para pembeli. Ingin duduk lesehan dengan tikar pun bisa. Lek Man menyediakannya di seberang warung angkringannya. Anda bisa duduk nyaman dengan teman-teman sambil melepas malam. Tapi hati-hati, jika hujan turun. Anda harus segera kembali ke tempat Lek Man yang beratap. Kalo enggak entar kehujanan, Hahaha.,. ^_^.

Tempat makan, Juga tempat Ngobrol

Di tempat ini, semua lapisan masyarakat berkumpul, menikmati makanan dan minuman yang disuguhkan, dari mahasiswa, keluarga, hingga seniman. Tak hanya yang bersepeda atau berkendara roda dua yang mampir, mereka yang bermobil pun kerap menyambanginya. Tak ada formalitas. Semua pengunjung bisa diajak ngobrol ngalor-ngidul, dari isu politik, teknologi, kebutuhan pokok sehari-hari, hingga gosip selebritis. Tak peduli latar belakang sosial atau pendidikan semua akrab abis.

Harganya? Jangan ditanya. Pas dikantong deh, Hehe. Sebungkus nasi sambal plus teri cukup Rp 1.000, mau ambil gorengan cukup Rp 500. Nasi-nasi tersebut tersaji khas, dibungkus kertas pembungkus makanan yang dilapisi daun pisang dan kertas koran. Nasinya yang pulen membuat kami tak cukup menyantap hanya sebungkus. Penyajian lauk maupun nasinya, semua self service. Tapi jangan lupa menghitung berapa makanan yang sudah diambil. Karena kebiasaan lupa ini menjadi “penyakit akut” yang sering muncul, tatkala asyik mengobrol sambil menikmati makanan.

Kopi JOSS

Minuman yang dihidangkan juga sangat bervariasi, bisa hangat, bisa dingin. Mulai wedang jahe, teh hangat, es teh, jeruk hangat, es jeruk, susu jahe, susuk, hingga kopi susu. Pokoknya komplet. Air panas untuk membuat kopi atau teh siap disajikan dalam ceret. Khas warung angkringan yang dipanasi dengan bara arang dibawahnya. Aneka minuman dan makanan itu siap menemani kita mengobrol hingga larut malam, bahkan menjelang subuh karena warung ini buka dari jam dua siang hingga menjelang subuh keesokan harinya.

Yang paling khas dari warung angkringan Lek Man ini adalah Kopi Joss. Apa istimewanya kopi ini? Kopi  Jos bukan sembarang kopi. Di dalamnya dicampur dengan arang yang masih membara. Tentu saja anda tak perlu minum bersama arangnya. Sebelum menikmati kopi Jos, Anda singkirkan arangnya terlebih dahulu. Tujuan Lek Man menambahkan arang ke dalam kopi semata-mata untuk membuat kopinya lebih matang, awet hangat, dan terasa enak. Padahal dibalik itu ada rahasia lain yang mungkin Lek Man sendiri tidak tahu. Pasalnya, menurut penelitian seorang mahasiswa UGM, arang tersebut ternyata bisa menetralkan kandungan kafein yang ada di dalam kopi. Untuk harga segelas Kopi Joss dibanderol Rp 2.000. Selain Kopi Joss, Anda akan menyesal kalau tak mencoba teh racikan Lek Man yang benar-benar “nasgitel” alias panas, legi, kentel (panas, manis, dan kental).

SUMBER : Tempat Makanan Favorite di 6 Kota